rza3z0iXwfrhP0Bo61a36W2lz3i7Fxgii3ShC0NK

Cari Blog Ini

Laporkan Penyalahgunaan

Pesan Harian UJH: Hutang Budi

 

Hutang Budi Dibawa Mati. (Foto: Mitradi HFA)

GUDATAnews.com, Bengkulu - Dulu ada pepatah hutang emas dapat dibayar hutang Budi dibawa mati. Betapa sulit membalas kebaikan dari seseorang walaupun sebatas kata. Kebaikan bagaikan hutang nyawa. Sebaliknya sepatah kata pahit yang menggores hati seumur akan terkenang. Mungkin kita punya sifat pendendam tetapi rasa sakit di hati itu sering selalu bila bertemu dengan yang suka menyakiti.

Oleh karena itu, sering kita dengar orang berkata jujur pada kita. Orang berbuat baik pada kita bukan segan dan takut dengan kita tetapi jasa baik terasa hutang Budi.

 


Surat An-Nisa 86.

‎وَإِذَا حُيِّيتُم بِتَحِيَّةٍۢ فَحَيُّوا۟ بِأَحْسَنَ مِنْهَآ أَوْ رُدُّوهَآ ۗ إِنَّ ٱللَّهَ كَانَ عَلَىٰ كُلِّ شَىْءٍ حَسِيبًا

Apabila kamu diberi penghormatan (salam) oleh orang lain, maka balaslah penghormatan itu dengan yang lebih baik daripadanya atau balaslah dengan balasan yang sepadan. Sesungguhnya Allah Maha Memperhitungkan segala sesuatu. (QS. An-Nisa’: 86)

Maka itu, hidup yang hanya sementara ini mati kita senantiasa menjaga silaturahmi. Saling berbagi walaupun cuma kata-kata sapaan. Saling doakan dalam kebaikan. Saling kunjungi dalam kesusahan. Saling rindukan saat berjauhan. Sebab kelak di hari kemudian akan menjadi sebuah amal untuk syafaat sesama teman.

Pagar Dewa, 15012023

Salam UJH. (Red)

Artikel Terkait

Artikel Terkait