rza3z0iXwfrhP0Bo61a36W2lz3i7Fxgii3ShC0NK

Cari Blog Ini

Laporkan Penyalahgunaan

Dirundung Lara (4)

 Foto Ilustrasi: Mitradi HFA

GUDATANews.com, Bengkulu - Sejak awal bekerja tujuan utama saya memang menabung. Jadi saya hanya memegang pegangan sedikit. Sampai di menit ke sepuluh sebelum tes dimulai, saya teringat satu hal.

Restu dari Bunda. Sembilan bulan tidak  memberi kabar, mengejutkan Bunda dengan kabar bahwa saya sedang mengikuti ujian SBMPTN. Tidak panjang isinya. Assalammualaikum Bun, hari ini Teteh ikut ujian SBMPTN tolong doakan yang terbaik. Kalau lulus Insya Allah Teteh dapat beasiswa tidak membebankan Bunda.

Lalu hatiku menjadi resah, darimana datangnya semua kekuatan untuk semua yang sudah saya jalani sembilan bulan ke belakang kalau bukan dari Doa Bunda.

Ya Allah, ternyata saya terlalu sombong. Maka dengan menengadah saya mengadu, beryukur serta minta diberikan rahmat sebelum mengerjakan soal-soal di depan meja yang masih tertutup rapat.

Seperti peserta SBMPTN lainnya, saya juga harap-harap cemas. Hari ini adalah pengumuman. Apakah saya akan masih atau tidak bekerja di sini lagi. Sama seperti peserta lainnya, saya  membuka dengan segala perasaan berharap. Bedanya saya membuka web kelulusan di depan teman kerjaku.

Didoakan beberapa orang merupakan penghargaan bagiku. Karena setidaknya ada kepedulian di tengah kelelahan dalam diri mereka setelah bekerja. Detik-detik menegangkan diakhiri dengan puluhan pelukan menyemangati untuk saya.

Mereka bilang semoga sukses. Saya bergumam selamat bekerja keras. Karena ini bukan awal kesuksesan, ini langkah awal perjuangan. Saya diterima sebagai mahasiswa Bimbingan Konseling di Universitas Bengkulu.

Saat pertama kali menggunakan almamater Universitas Bengkulu ada kebanggaan tersendiri dalam diriku. Karena apa yang saya rasakan saat ini adalah hasil dari yang saya usahakan sendiri. Saya bangga terhadap diriku yang memakai sepatu sekolah satu tahun lalu yang sudah kekecilan.

Saya baik-baik saja beberapa jam berada di halte menunggu jemputan teman yang sudah berbaik hati ingin menjemput. Melihat mereka yang berpakaian serba baru aku membatin; mereka tahu apa, mereka mendapatkan semua dengan mudahnya

Hari-hari pertama masuk kelas menjadi sangat berat  bagiku. Kabar baiknya aku lulus seleksi penerimaan beasiswa Bidikmisi. Tapi hari-hati tetap menjadi lumayan berat. (Bersambung/ Karya: Radha Dinda Agisni)

Artikel Terkait

Artikel Terkait