GUDATAnews.com,
Bengkulu - Laki-laki
yang sudah beranjak tua itu menancapkan tiang berdera di depan rumahnya.
Seketika bendera itu berkibar riang. Lalu tiang bendera diikatnya pada pancang
yang sudah ditanam sebelumnya agar tiang bendera tidak condong atau roboh.
Saat kembali ke rumah matanya basah melihat dua putra yang
kesemuanya sudah sarjana. Bersiap dengan pakaian kerja untuk ke kebun membantu
menyiangi kebun kelapa sawit milik mereka yang tak begitu luas. Keduanya sudah
pernah lulus CAT tapi gagal di wawancara.
Sementara mencoba peruntungan di perusahaan besar kalah
bersaing dengan tenaga asing. Berwirausaha terkendala dengan modal. Pernah dia
mengajukan pinjaman ke bank tapi ketika disurvei mereka belum punya usaha. Akhirnya
pinjaman tidak dicairkan.
Merenung disudut beranda sambil membaca apa sesungguhnya
makna merdeka. Seorang manusia, menurut
pandangan Islam, barulah akan disebut merdeka bilamana ia sadar dan
berusaha keras memposisikan dirinya selaku hamba Allah SWT saja dalam segenap
dimensi dirinya, baik penciptaan, penghambaan, kecintaan, perasaan maupun
perilaku.
Pagar Dewa, 17082022
Salam UJH. (Red)