rza3z0iXwfrhP0Bo61a36W2lz3i7Fxgii3ShC0NK

Cari Blog Ini

Laporkan Penyalahgunaan

Pesan Harian UJH: Air Mata untuk Ibu

 

Ibu-ibu Perkasa. (Foto: Mitradi HFA)

GUDATAnews.com, Bengkulu - Mungkin banyak yang belum tau mengapa tanggal  22 Desember disebut Hari Ibu? Berdasarkan catatan sejarah pada tanggal 22-25 Desember 1928. Kala itu diselenggarakan Kongres Perempuan Indonesia pertama kali di Yogyakarta. Peristiwa tersebut dianggap sebagai tonggak sejarah kebangkitan perempuan Indonesia. Itulah dasar penetapan Hari Ibu.

Merenungi tentang ibu secara mendalam, akan membuat air mata menetes tanpa terasa. Betapa tidak? Tidak ada beludru yang begitu lembut seperti pangkuan seorang ibu, tidak ada mawar seindah senyum ibu. Tidak ada jalan yang begitu berbunga-bunga seperti yang tercetak dengan langkah kakinya. Kasihnya tiada bertepi. Sayangnya tak pernah hilang.



Bagi yang masih punya ayah ibu rawatlah mereka bukan karena balas jasa tetapi karena memang kewajiban seorang anak. Doakan selalu agar sisa umurnya selalu taat kepada Allah. Niatkan yang terbaik ingin memapahnya mengelilingi Baitullah walau cuma umrah. Bagi yang tiada lagi berayah ibu karena sudah kembali kepada Allah. Mereka berdua cuma menanti doa-doa dan sedekah atas namanya dari anak-anaknya yang tercinta. Ibu maafkan kami anakmu bila belum maksimal berbakti kepadamu. Allah berfirman:

وَبِالْوَالِدَيْنِ إِحْسَانًا

“dan hendaklah kamu berbuat baik pada ibu bapakmu dengan sebaik-baiknya” (QS. Al Isra: 23)

Hadits Rasulullah

يَا رَسُولَ اللَّهِ هَلْ بَقِىَ مِنْ بِرِّ أَبَوَىَّ شَىْءٌ أَبَرُّهُمَا بِهِ بَعْدَ مَوْتِهِمَا قَالَ « نَعَمِ الصَّلاَةُ عَلَيْهِمَا وَالاِسْتِغْفَارُ لَهُمَا 

Wahai Rasulullah, apa masih ada cara berbakti kepada orang tua setelah meninggal?” Beliau menjawab: “Ya, dengan mendoakan, meminta ampun untuknya.’’ (HR. Abu Daud)

Pagar Dewa, 22122022

Salam UJH. (Red)

Artikel Terkait

Artikel Terkait