GUDATAnews.com, Jakarta – Kepala SMA Muhammadiyah 4
Bengkulu, Sutanpri mengikuti Seminar dan
Lokakarya tingkat Nasional tentang Kurikulum Perubahan Iklim untuk Sekolah/
Madrasah Muhammadiyah yang berlangsung di Jakarta, 20 – 22 Desember 2024.
Agenda yang diikuti peserta dari seluruh Indonesia tersebut
dalam rangka memperkuat implementasi kurikulum serta membangun kesadaran dan
ketangguhan peserta didik untuk bergerak bersama dalam menghadapi krisis iklim.
Kegiatan diselenggarakan Badan Standar, Kurikulum, dan
Asesmen Pendidikan, Kementerian Pendidikan Dasar dan Menengah.
Pada kegiatan nasional itu, SMA Muhammadiyah 4 Bengkulu juga
menampilkan poster praktik baik dalam perubahan iklim yakni penggunaan
Pembangkit Listrik Tenaga Surya (PLTS) berkekuatan 13.000 watt sejak tahun 2020
untuk kebutuhan ruang laboratorium, CCTV, dan jaringan internet.
Foto: Adi
‘’Kami akan menjalankan program kelas energi mandiri untuk
semua siswa di SMA Muhammadiyah 4 Bengkulu mulai tahun ajaran 2025-2026 sebagai
upaya nyata menjaga bumi,’’ kata Sutanpri.
Sutanpri menjelaskan, Kurikulum Perubahan Iklim bukan
merupakan kurikulum baru tapi bagaimana semua mata pelajaran yang ada dikaitkan
dengan perubahan iklim yang ada. Menyadarkan pentingnya memelihara lingkungan
dan penyelamatan lingkungan harus dimulai dari dunia pendidikan.
Peserta dari Bengkulu yang mengikuti kegiatan serupa yakni Ketua
Majelis Dikdasmen dan PNF PWM Bengkulu Dr. Qolbi Khairi, M. Pd.I.(Adi)