rza3z0iXwfrhP0Bo61a36W2lz3i7Fxgii3ShC0NK

Cari Blog Ini

Laporkan Penyalahgunaan

Atasi Masalah Stunting, Pemkab Seluma Jadikan Gerakan Terdepan

 

GUDATANews.com, Seluma – Masih adanya kasus stunting di kalangan masyarakat, Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Seluma akan mengatasinya dengan program gerakan terdepan.

‘’Dengan masih adanya temuan kasus stunting, sudah saatnya kita menjadikannya gerakan terdepan untuk mengatasi masalah tersebut,’’ kata Bupati Seluma Erwin Octavian, SE.

Bupati Seluma Erwin menjelaskan, dengan adanya gerakan terdepan untuk mengatasi stunting  maka akan menjamin pertumbuhan anak-anak di Kabupaten Seluma sehingga pertumbuhannya menjadi sehat di masa yang akan datang. 

Untuk mengatasi masalah stunting, Kabupaten Seluma melaksanakan Penandatanganan Nota Kesepahaman dengan Poltekes Kemenkes RI Bengkulu, dalam penanggulangan stunting berbasis kesehatan Ibu dan Anak di ruang rapat Bupati, Rabu 6 Oktober 2021.

Stunting merupakan masalah gizi utama yang dihadapi Indonesia dan juga merupakan masalah gizi yang dihadapi masyarakat di Kabupaten Seluma. 

Bupati Erwin  menyatakan bahwa sebelumnya, Kabupaten Seluma telah mendapatkan penghargaan Kabupaten Layak Anak (KLA). Maka dari itu, nota kesepahaman ini menjadi salah satu bentuk kerja sama yang baik dalam hal meningkatkan kesehatan warga di Kabupaten Seluma. 

Pada acara yang sama, salah satu perusahaan mendistribusikan bantuan berupa 168 kotak susu untuk balita gizi buruk dan balita gizi kurang di kalangan masyarakat Kabupaten Seluma.

Seorang anak dikatakan  mengalami stunting apabila tinggi badan dan panjang tubuhnya minus 2 dari standar Multicentre Growth Reference Study atau standar deviasi median standar pertumbuhan anak dari WHO. Selain itu, Kementerian Kesehatan RI menyebut stunting adalah anak balita dengan nilai z-skor nya kurang dari -2SD.

Adapun ciri-ciri stunting pada anak yakni pertumbuhan melambat, wajah tampak lebih muda dari anak seusianya, pertumbuhan gigi terlambat, performa buruk pada kemampuan fokus dan memori belajarnya, saat berusia 8-10 tahun anak menjadi lebih pendiam, tidak banyak melakukan kontak mata terhadap orang di sekitarnya.

Berikut beberapa faktor penyebab stunting antara lain kurang gizi dalam waktu lama, pola asuh kurang efektif, pola makan tidak baik, tidak melakukan perawatan pasca melahirkan, gangguan mental dan hipertensi pada ibu, sakit infeksi yang berulang serta faktor sanitasi. (Ahfa)

 

 

Artikel Terkait

Artikel Terkait