Suasana ibadah di Masjid Agung At Taqwa Kota
Bengkulu. (Foto: Mitradi HFA)
GUDATAnews, Bengkulu - Sering kita tergelincir karena
kerikil-kerikil yang kecil dan jarang kita jatuh karena tersandung batu sebesar
anak sapi. Demikianlah betapa pentingnya kita perlu berhati-hati dalam hidup
ini, apalagi perkara ibadah merasa diri lebih Soleh, lebih Tawadlu, yang
demikian sangat berbahaya bagi diri sendiri.
Dalam ungkapannya yang sarat makna, Ibnu Athaillah pernah
menuliskan. Siapa yang merasa dirinya tawadhu, berarti ia sombong, karena
tawadhu tidak muncul dari orang yang merasa mulia. Maka dari itu, ketika kau
merasa mulia, berarti kau telah sombong.
Setiap hari kita beribadah dengan semaksimal mungkin dan
berusaha sekhusu' mungkin agar apa yang kita lakukan diterima sebagai bekal
amal oleh Allah akan tetapi kita juga perlu ingat bahwa iblis dan dengan bala
tentaranya tidak pernah merasa lelah dan jemu buat merusak kita mulai dari niat
sampai kepada sifat kita. Maka itu, Allah secara tegas berpesan kepada kita.
Musuh kita bukan orang-orang kafir tetapi syetan. Qur'an Surat Fathir ayat 6.
اِنَّ الشَّيْطٰنَ لَكُمْ عَدُوٌّ فَاتَّخِذُوْهُ عَدُوًّاۗ اِنَّمَا
يَدْعُوْا حِزْبَهٗ لِيَكُوْنُوْا مِنْ اَصْحٰبِ السَّعِيْرِۗ
"Sungguh, setan itu musuh bagimu, maka perlakukanlah ia
sebagai musuh, karena sesungguhnya setan itu hanya mengajak golongannya agar
mereka menjadi penghuni neraka yang menyala-nyala."
Pagar Dewa, 19112022
Salam UJH. (Red)