GUDATAnews.com, Madinah - Usai sudah kegiatan di Madinah.
Maka selanjutnya adalah cerita selama di Mekkah. Sebelum keberangkatan ke Mekkah
Al Mukaromah semua jama'ah berkumpul untuk pembekalan atau manasik singkat
untuk perjalanan ke Mekkah.
Ke Mekkah adalah puncak perjalanan Umroh sebab diawali dengan
mandi untuk berihram, mengenakan pakaian ihram dan memasang niat untuk berumrah
serta beberapa hal yang harus ditaati terkait semasa masih menggunakan kain
ihramnya. Yakni jangan rafats, jidal dan fusuq. Mengutip pendapat Ibnu Abbas
ketika ditanya tentang rafats, fusuq, dan jidal.
عَنِ ابْنِ عَبَّاسٍ , رَضِيَ
الله عَنْهُمَا , قَالَ : {فَلاَ رَفَث} ؟ قَالَ : الرَّفَثُ : الْجِمَاعُ ؟ {وَلا
فُسُوقَ} ؟ قال : الْفُسُوقُ : الْمَعَاصِي ، {وَلاَ جدَالَ في الحَجِّ} ؟ قال : الْمِرَاء.
“Dari Ibnu Abbas Ra. berkata: rafats berarti berhubungan seks, sedangkan fusuq berarti maksiat, dan jidal berarti berbantahan.”
Umroh membutuhkan fisik yang kuat karena perjalan dengan
menggunakan bus Madinah ke Mekkah membutuhkan waktu mencapai 6 jam. Setelah itu
melaksanakan tawaf dan sa'i kegiatan yang membutuhkan tenaga. Maka, bagi yang
kondisinya sudah sepuh atau terganggu dalam hal berjalan semisal sakit kaki
atau tidak sanggup karena faktor umur atau hal lain. Boleh bagi yang demikian
menggunakan kursi roda dan dengan tenaga manusia didorong. Mereka yang
mendorong harus kita bayar.
Madinah, 23012023
Salam UJH. (Red)