rza3z0iXwfrhP0Bo61a36W2lz3i7Fxgii3ShC0NK

Cari Blog Ini

Laporkan Penyalahgunaan

Pesan Harian UJH: Jati Diri

 


GUDATAnews.com, Bengkulu - Lautan yang luas membentang haru membiru. Entah ada berapa ribu triliun ikan-ikan didalamnya. Meskipun airnya asin tetapi tidak mengasingkan ikan walaupun ikan bertahun-tahun umurnya dan siang malam hidup dalam kedalaman lautan.

Lalu, entah dari berapa ribu sungai air mengalir ke laut hingga ribuan bahkan miliaran kubik banyaknya. Belum lagi bila musim hujan. Air yang tumpah dari langit tersebut sampai membanjiri beberapa daerah muaranya juga ke laut. Walaupun bermiliar-miliar kubik air bertambah dari sungai dan air hujan laut tetap asin rasanya.

Itulah perumpamaan orang yang punya jati diri. Mengapa laut tidak mengasinkan ikan? Mengapa laut tetap asin walaupun air banyak bertambah? Karena laut punya jati diri. Oleh karena itu, hidup di zaman serba canggih, manusia hidup nafsi-nafsi, banyak yang riya', sombong dan iri hati tetaplah menjadi pribadi yang punya jati diri. Sebagaimana hadits berikut ini

مَنْ عَرَفَ نَفْسَهُ فَقَدْ عَرَفَ رَبَّهُ وَمَنْ عَرَفَ رَبَّهُ فَسَدَ جَسَدَهُ

"Barangsiapa yang mengenal dirinya, maka ia akan mengenal Tuhannya, dan barang siapa yang mengenal Tuhannya maka binasalah (fana) dirinya.’’

Pagar Dewa, 22022023

Salam UJH. (Red)

 

Artikel Terkait

Artikel Terkait