GUDATAnews.com,
Bengkulu - Tidak
sedikit dua sahabat karib terpisah dan renggang hubungannya lantaran kalimat
yang melukai hati lantaran emosi yang tak terkendali. Banyak orang yang
menyesal telah melepaskan sumpah serapah pada keluarga, sahabat atau teman,
tau-tau orang yang dikata-katai meninggal dunia.
Mari kita pahami bersama. Kita hanya butuh waktu 2 tahun untuk bisa bicara tetapi butuh waktu bertahun-tahun untuk belajar menahan emosi agar tidak melontarkan kata-kata keji, kotor, ghibah bahkan fitnah.
Saking sulitnya mengendalikan kata-kata, Allah ingatkan kita
dalam surat Al Mukminun bahwa salah satu keberuntungan orang yang beriman
adalah kemampuan mengontrol hati dan fikirannya sehingga mampu mengontrol
kata-kata yang keluar dari lidahnya. Dalam haditsnya Rasulullah SAW
menyampaikan, orang yang kuat bukanlah orang yang jago gulat. Namun orang yang
mampu menahan amarahnya.
عَنْ أَبِي هُرَيْرَةَ، رَضِيَ اللَّهُ عَنْهُ، عَنِ النَّبِيِّ
صلى الله عليه وسلم، قال: "لَيْسَ الشَّدِيدُ بِالصُّرُعة، وَلَكِنَّ الشَّدِيدَ
الَّذِي يَمْلِكُ نَفْسَهُ عِنْدَ الْغَضَبِ".
Artinya: "Dari Abu Hurairah RA, dari Nabi Saw. yang
telah bersabda: Orang yang kuat itu bukanlah karena jago gulat, tetapi orang
kuat ialah orang yang dapat menahan dirinya di kala sedang marah." (HR
Bukhari dan Muslim).
Pagar Dewa, 22032023
Salam UJH. (Red)