GUDATAnews.com,
Bengkulu - Akhir-akhir
ini bahkan di bulan puasa ini entah sudah berapa kali membaca berita tentang
kasus bunuh diri. Baik laki-laki maupun perempuan, dengan berbagai latar
belakang penyebab. Kemarin terbit lagi berita seorang ibu yang sedang hamil 5
bulan minum racun serangga.
Mengapa demikian? Tentu faktor pertama karena lemahnya iman.
Selain masalah iman latar belakang penyebabnya berbagai macam dan menghadapi
hal demikian sempit pemikiran, sempit dada dan sempit hati. Bahkan 'mungkin'
beranggapan mati adalah kesudahan dari semua masalah. Masalah di dunia pasti
usai tetapi ancaman azab kubur dan neraka menanti lebih dahsyat.
Sebesar-besarnya salah dan dosa yang diperbuat selagi masih
hidup masih ada kesempatan bertobat atau merubah keadaan mengapa bukan yang
demikian yang jadi pilihan. Mengapa selalu bunuh diri yang jadi alternatif. Ini
semua adalah PR bagi kita semua. Baik bagi pribadi, masyarakat, pemerintah dan
tokoh agama. Sebab sabda rasul orang yang mati bunuh diri adalah,
من قتلَ نفسَهُ بحديدةٍ فحديدتُهُ في يدهِ يتوجَّأُ بها في بطنِهِ
في نارِ جهنَّمَ خالدًا مُخلَّدًا فيها أبدًا ومن قتَلَ نفسَهُ بسَمٍّ فسَمُّهُ في
يدهِ يتحسَّاهُ في نارِ جهنَّمَ خالدًا مُخلَّدًا فيها أبدًا من تردَّى من جبلٍ فقتلَ
نفسَهُ فَهوَ يتردَّى في نارِ جَهنَّمَ خالدًا مخلَّدًا فيها أبدًا
“Barangsiapa yang membunuh dirinya dengan besi, maka besi itu
kelak akan berada di tangannya dan akan dia gunakan untuk menikam perutnya
sendiri di dalam neraka Jahannam, kekal di sana selama-lamanya. Barangsiapa
bunuh diri dengan minum racun, maka kelak ia akan meminumnya sedikit-demi
sedikit di dalam neraka Jahannam, kekal di sana selama-lamanya. Barangsiapa
yang bunuh diri dengan menjatuhkan dirinya dari atas gunung, maka dia akan
dijatuhkan dari tempat yang tinggi di dalam neraka Jahannam, kekal di sana
selama-selamanya” (HR. Bukhari no. 5778, Muslim no. 109).
Pagar Dewa, 15042023
Salam UJH. (Red)