rza3z0iXwfrhP0Bo61a36W2lz3i7Fxgii3ShC0NK

Cari Blog Ini

Laporkan Penyalahgunaan

Pesan Harian UJH: Haji Gelombang II - Bag 16. Tawaf Wada

 


GUDATAnews.com, Bengkulu - Pilihan pada Nafar Awal atau Nafar Tsani pada akhinya para jamaah meninggalkan Mina kembali ke Mekah untuk Tawaf dan Sa'i dan jamaah haji masih akan melanjutkan perjalanan ke Madinah.

Baik umrah maupun haji sebelum meninggal seluruh jamaah melaksanakan tawaf wada. Perintah adanya thawaf wada’ berdasarkan keterangan Ibnu Abbas radhiyallahu ‘anhuma,

أُمِرَ النَّاسُ أَنْ يَكُونَ آخِرُ عَهْدِهِمْ بِالْبَيْتِ ، إِلاَّ أَنَّهُ خُفِّفَ عَنِ الْحَائِضِ

“Manusia diperintahkan menjadikan akhir amalannya di Mekah adalah di Baitullah (dengan thowaf wada’). Hanya saja, ada keringanan bagi wanita haid.” (HR. Bukhari dan Muslim)

Sebelum covid, dalam thawaf wada’, tidak ada aturan seperti yang berlaku untuk orang yang ihram. Kegiatannya hanya thawaf, sehingga syaratnya hanya suci dari hadats. Tidak perlu mandi dulu, boleh memakai pakaian berjahit (membentuk lekuk tubuh), tidak ada rimal (lari kecil), dan dianjurkan shalat 2 rakaat setelahnya.

Pagar Dewa, 24052023

Salam UJH. (Red)

 

Artikel Terkait

Artikel Terkait