rza3z0iXwfrhP0Bo61a36W2lz3i7Fxgii3ShC0NK

Cari Blog Ini

Laporkan Penyalahgunaan

Pesan Harian UJH: Benarkah Harta Tidak Dibawa Mati?

 

Pemakaman. (Foto: Mitradi HFA)

 

GUDATAnews.com, Bengkulu - Jawabannya relatif. Bisa iya, bisa tidak. Iya, tidak dibawa mati karena uang dan hartanya hanya untuk kepuasan dunia. Rumah mewah, kendaraan megah, semua objek wisata sudah dijelajah tetapi wakaf, infak dan sedekah tidak pernah.

Ternyata harta bisa dibawa mati asalkan dibelanjakan di jalan Allah, zakat, infak, wakaf atau disedekahkan. Wakaf, infak dan sedekah memiliki dimensi kemanfaatan yang luar biasa, bisa menjangkau jangka panjang walaupun dilakukan oleh orang lain. Seperti menyantuni anak yatim, orang yang tidak mampu, membangun masjid atau mushola, membagikan buku-buku agama, iqra atau Al Quran.

 


Jangan pernah malu menyumbang pembangunan mushalla walaupun cuma 5.000 rupiah sebab jika dikalikan 100 orang maka akan menjadi banyak. Jangan pernah malu menyumbang tenaga misalnya jadi kenek tukang secara gratis. Jangan pernah ragu membelanjakan harta di jalan Allah karena tidak akan pernah rugi dan sia-sia. Firman Allah,

مَثَلُ الَّذِينَ يُنْفِقُونَ أَمْوَالَهُمْ فِي سَبِيلِ اللَّهِ كَمَثَلِ حَبَّةٍ أَنْبَتَتْ سَبْعَ سَنَابِلَ فِي كُلِّ سُنْبُلَةٍ مِئَةُ حَبَّةٍ وَاللَّهُ يُضَاعِفُ لِمَنْ يَشَاءُ وَاللَّهُ وَاسِعٌ عَلِيمٌ

“Perumpamaan (nafkah yang dikeluarkan oleh) orang-orang yang menafkahkan hartanya di jalan Allah adalah serupa dengan sebutir benih yang menumbuhkan tujuh bulir, pada tiap-tiap bulir seratus biji. Allah melipat gandakan (ganjaran) bagi siapa yang Dia kehendaki. Dan Allah Maha Luas (karunia-Nya) lagi Maha Mengetahui” (QS. Al Baqarah: 261).

Pagar Dewa, 06062023

Salam UJH. (Red)

Artikel Terkait

Artikel Terkait