GUDATAnews.com, Brasilia -
Kegiatan Renew Our Power Ghatring di Brasilia 10-20 April 2025 adalah
pertemuan Internasional berkumpulnya para aktivis lingkungan. Jaringan global
yang digagas oleh para aktivis lingkungan. Kesepakatan tentang Transisi Energi
Baru Terbarukan (EBT) sudah lama dilakukan baik oleh pimpinan dunia dan para tokoh
lintas agama.
Kepala SMA Muhammadiyah 4 Bengkulu, Sutanpri, S.Pd., M.M.
menyatakan dalam Undang Undang (UU) Republik Indonesia sudah diatur bagaimana EBT dapat dilaksanakan.
"Berbicara tentang EBT itu soal masa depan yang belum
tentu kita rasakan saat ini. Kita nyaman di planet bumi saat ini karena peran
nenek moyang kita menjaga lingkungan," ujar Sutanpri.
Sutanpri menjelaskan, kalau kita tidak menjaga lingkungan
secara masif maka diperkirakan suhu bumi naik 4° pada tahun 2100. Jika suhu
bumi naik maka es di kutub mencair mengakibatkan naik permukaan air laut akan
berakibat lebih buruk lagi buat keturunan kita.
"SMA Muhammadiyah 4 Bengkulu dengan menggunakan
Pembangkit Listrik Tenaga Surya (PLTS) di sekolah dianggap berpartisipasi dalam
transisi EBT. Maka kami diundang untuk penguatan EBT, dan berbagi informasi dalam
transisi EBT secara Komunitas," cerita Sutanpri.
Sutanpri merincikan,
sejak tahun 2020 sekolahnya menggunakan Pembangkit Listrik Tenaga Surya
(PLTS) dengan kekuatan 13.000 watt untuk kebutuhan ruang laboratorium komputer,
laboratorium bahasa, internet, CCTV berkat kerja sama dengan Yayasan Kanopi
Hijau Indonesia, lembaga swadaya masyarakat 350.org dan Lembaga Zakat Infaq
dan Shadaqah Muammadiyah (Lazismu).
Keberangkatan Sutanpti ke Brazil didukung oleh PP
Muhammadiyah dan Kementerian Dikdasmen RI. Tanggal 8 April 2025 Sutanpri
dilepas Menteri Pendidikan Dasar dan Menengah (Mendikdasmen) Prof. Dr. Abdul Mu'ti, M.Ed. dan PP
Muhammadiyah di ruang Kerja Menteri. Menteri dan PPM perpesan untuk menjaga
nama baik Indonesia dan Persyarikatan. Karena utusan PP Muhammadiyah menghubungi
KBRI Brasilia untuk monitor dan mengambil langkah perlindungan jika terjadi hal
yang tidak diinginkan.
"Setelah dikomunikasikan maka KBRI Brasilia mengundang saya
dan tim Indonesia makan siang di KBRI. Termasuk Pak Dubes juga mengapresiasi
kegiatan ini. Disepakati pertemuan dengan Dubes RI hari Sabtu, 12 April 2025
pukul 13.00 waktu Brazil. Kami disambut langsung oleh Dubes RI Brasilia Bapak
Edy Yusup, Istrinya dan 3 orang staf. Pak Dubes banyak bercerita tentang
Transisi EBT yang dilakukan oleh Brazil. Beliau berharga pengalaman yang
berharga ini harus tetap dilanjutkan di tempat masing-masing, " urai
Sutanpti.
Sutanpri menambahkan, KBRI akan memonitor WNI yang ada di
luar negeri jika terjadi hal yang tidak diinginkan.
"Beliau menyambut baik kalau ada WNI keluar negeri
selalu melapor. Banyak yang keluar negeri tidak melapor jika ada masalah agak lambat
penanganannya. Kami diajak keliling KBRI den menyantap makan siang ala
Indonesia," demikian Sutanpri. (Catatan
Sutanpri dari Brasilia/ Red)