rza3z0iXwfrhP0Bo61a36W2lz3i7Fxgii3ShC0NK

Cari Blog Ini

Laporkan Penyalahgunaan

Bupati Seluma Ingkar Janji, Konflik Agraria Tak Tuntas

 


GUDATAnews.com, Seluma - Gagal melakukan audiensi dengan Bupati Seluma, Teddy Rahman,  akhirnya Forum Petani Bersatu (FPB) beraudiensi dengan Wakil Bupati Seluma pada hari Selasa, 25 Juni 2025 di Ruang Rapat Kantor Bupati Seluma, setelah bertahan berjam-jam di depan kantor bupati.

 

Audiensi ini dilakukan untuk membahas konflik agraria yang telah lama terjadi antara FPB dengan PT Sandabi Indah Lestari (PT SIL) yang telah berlangsung selama 14 tahun dan hingga sekarang belum juga menemukan solusi yang tepat.

 

Audiensi ini dihadiri oleh 5 orang perwakilan FPB dan 3 orang dari Pemerintah Kabupaten Seluma yang dihadiri oleh Gustianto selaku Wakil Bupati Seluma, Riduan selaku Assisten 3 Pemkab Seluma, dan Deddy selaku PJ Sekda Seluma.

 

Dalam audiensi tersebut, FPB menyampaikan apa permasalahan yang sudah mereka hadapi selama ini dan tuntutan masyarakat terhadap penyelesaian konflik ini. FPB mendesak Bupati untuk segera mengambil tindakan nyata untuk menyelesaikan konflik ini dan memastikan hak-hak petani dapat mereka miliki.

 

Menurut Tahar, salah seorang anggota FPB mengatakan, Konflik agraria ini bukan hanya masalah lahan, tapi juga tentang keadilan dan kesejahteraan masyarakat yang memiliki lahan. Kami berharap Bupati dapat menjadi pemimpin yang adil dan berani mengambil keputusan untuk menyelesaikan konflik ini.

 

“Kami tidak ingin melihat Bupati hanya menjadi penonton dalam konflik ini. Kami membutuhkan tindakan nyata dan keberanian dari Bupati Seluma yang baru untuk mengambil keputusan yang adil bagi masyarakat," tambahnya.

 

Jika Bupati tidak dapat menyelesaikan konflik ini lanjut Tahar, maka kami khawatir bahwa keadilan dan kesejahteraan masyarakat petani akan terus terabaikan ke depannya. Kami berharap Bupati dapat memprioritaskan kepentingan masyarakat petani daripada kepentingan perusahaan.

 


Sementara menurut Dwi yang juga merupakan anggota FPB, audensi ini merupakan salah satu langkah dalam mencari solusi konflik agraria yang telah terjadi berlarut-larut. FPB berharap Bupati dapat menjadi penengah dalam menyelesaikan konflik ini dan memastikan keadilan bagi masyarakat petani.

 

Pada tanggal 2 Juni 2025 lalu, FPB sudah mengirim surat dalam rangka permintaan audiensi dengan Bupati Seluma, dan audiensi pun telah disepakati akan dilaksanakan pada 12 Juni 2025. Namun sehari sebelum audiensi berlangsung, Bupati Seluma mendadak membatalkan janji dengan alasan akan melakukan perjalanan dinas ke luar kota. Lalu pada tanggal 24 Juni kemarin, FPB kembali mengirim surat untuk beraudiensi dengan Bupati Seluma. Namun Bupati Seluma belum juga bisa ditemui untuk beraudiensi dengan masyarakat.

 

“Hal yang kami sesalkan lanjut BBB, ketika Bupati sudah pulang dari luar kota tetapi ia tidak meluangkan waktunya untuk menjawab permintaan audiensi dari kami,” ucapnya.

 

Egi Ade Saputra, Direktur Genesis mengatakan, sudah lama masyarakat FPB menanti dan menaruh harapan pada sebuah surat yang dikirim dengan niat baik untuk beraudiensi kepada Bupati Seluma. Bupati harusnya bisa meluangkan waktu untuk duduk bersama, mendengarkan langsung keluh kesah dan menjadi harapan dalam menyelesaikan persoalan warganya sendiri.

 

Egi melanjutkan, visi-misi bukan menjadi daya tarik untuk dipilih, tapi sebuah janji yang harus ditepati. Tunjukan narasi dalam visi-misi mewujudkan kesejahteraan bagi masyarakat seluma, dengan menemui dan menyelesaikan konflik yang sudah lama dialami oleh petani FPB.

 

“Surat itu bukan sekadar kertas dan tinta, melainkan jeritan hati warga yang menghadapi konflik berkepanjangan di tanah sumber penghidupan mereka,” ucap Egi.

 

Di lain pihak, Wakil Bupati mengatakan bahwa Pemerintah Seluma meminta waktu untuk mempelajari secara teknis tentang konflik yang terjadi dan enclave tanah yang berada di dalam Hak Guna Usaha (HGU) PT SIL. Kemudian, Pemerintah Seluma akan segera menjadwalkan audiensi dengan PT SIL untuk membahas konflik ini.

 

Pertemuan ini ditutup dengan penyerahan dokumen bukti penguasaan lahan garapan masyarakat forum petani bersatu kepada Wakil Bupati dan Sekda Kabupaten Seluma.(Rls)

Artikel Terkait

Artikel Terkait