GUDATAnews.com, Sydney
Australia – Rupanya talenta seni serta semangat berbagi membuat Kak
Herman Suryadi banyak dikenal orang, tak hanya dalam lingkar dunia kepanduan.
Lama tak bersua dan saya pun berpindah-pindah kota, namun ada saja momen yang
melentingkan nama Beliau.
Ketika
di Jakarta untuk melanjutkan studi di tahun 2001, suatu hari ketika di Toko
Buku Gramedia, tak sengaja saya dapatkan buku goresan karya Beliau. Saya
akhirnya melihat ketekunan Beliau berlanjut di sini.
Beliau
sudah merambah ke publikasi buku-buku popular, konsistensinya dalam dunia tulis
menulis tampak terjaga. Beberapa waktu lalu sebelum saya berangkat studi di
Sydney, Australia, saya dapatkan kabar jikalau Beliau menjadi juri di sebuah
ajang tulis-menulis di Jambi, kota dimana saya bekerja dan bermukim.
Kiprah
Beliau sudah rupanya sudah menasional yang saya pikir tak lepas dari bakat dan
ketekunan serta kerja keras Beliau.
Adalah kebahagiaan
bagi saya ketika diajak bergabung dalam WhatsApp group (WAG) yang diinisasi Kak
Herman Suryadi sekitar satu tahun terakhir. Tak sebatas silaturrahim, Beliau
jualah yang memanfaatkan eksistensi group ini untuk pendataan alumni, sesuatu
yang jarang dilakukan oleh WAG yang banyak saya ikuti.
Nisa. (Foto: Dokumen)
Saya
pikir ini akan menjadi basis data penting bagi Gugusdepan Krida Taruna Krida
Srikandi (Gudep KT KS) ke depan dimana alumninya sudah meluas dan berkiprah
dimana-mana. Beliau menginisiasi beberapa kegiatan positif dengan melihat
potensi alumni yang besar ini. Dan kegiatan Temu Alumni Gugusdepan Krida Taruna
Krida Srikandi di Kabupaten Rejang Lebong pada 9-10 Januari 2021 itu terlaksana
dengan baik dengan kehadiran Beliau dan teman-teman tentu saja.
Siapa
nyana, ini adalah kegiatan Temu Alumni pertama dan terakhir yang Beliau hadiri,
karena pasca pengarsipan dan kegiatan temu alumni tersebut, Beliau
mulai merasakan ada penyakit yang mulai menghinggapi tubuhnya. Agak serius
sehingga mengharuskan beliau untuk istirahat total, bahkan nonaktif dari WAG
untuk fokus menjalani pengobatan.
amun takdir berkata
lain dan hanya dalam hitungan bulan, Allah SWT lebih kuasa menjemput Belau. Kak
Herman Suryadi telah melengkapi perjalanan kepanduannya dengan sempurna, tutup
usia setelah mendedikasikan dirinya, menunaikan baktinya dan menghimpun sejarah
panjang Alumni Gugusdepan Krida Taruna Krida Srikandi yang lama tak
terorganisir ini.
Selamat
jalan Kak Herman Suryadi, Sang Pandu Sejati. Layaknya api unggun, semangatmu
tetap mengobarkan hingga ke relung hati kami yang paling dalam. (Selesai)
(Nisaul Fadillah,
S.Pd, M.Si, Alumni Gudep Krida Taruna Kota Bengkulu tahun 1991, Dosen
Universitas Islam Negeri Sulthan Thaha Saifuddin Jambi yang saat ini sedang
menjalani Pendidikan Doctoral di Western Sydney University-Australia).