rza3z0iXwfrhP0Bo61a36W2lz3i7Fxgii3ShC0NK

Cari Blog Ini

Laporkan Penyalahgunaan

Rumah Dua Panggung Suku Rejang di Desa Durian Lebar

 

Rumah Dua Panggung. (Foto: Aprilaely Najamuddin)

GUDATAnews.com, Bengkulu Tengah – Menyelusuri di sepanjang jalan terlihat rumah di pinggir jalan tertata rapi.

Saya memasuki sebuah Dusun yang jauh dari kata ramai.

Alam pedesaan yang ramah dengan siapa saja yang datang. Tutur sapa warga yang saya jumpai begitu ramah, padahal mereka sama sekali belum mengenal saya.

Langkahku terhenti ketika bertemu dengan rumah asli masyarakat setempat.

Rumah asli masyarakat Suku Rejang. Rumah adat Suku Rejang yaitu Rumah Dua Panggung.

Saya sempat ngobrol santai bersama Pak Raden,salah seorang yang masih bertahan dan merawat rumah asli masyarakat setempat di Desa Durian Lebar Kecamatan Merigi Sakti Kabupaten Bengkulu Tengah.

Sebagian besar masyarakat di Desa Durian Lebar berprofesi sebagai petani kopi.

Rumah yang  berdiri sejak tahun 1995 tersebut dibangun dengan cara bergotong royong, Kebiasaan yang masih terpelihara dengan baik sampai saat ini.

Bahan yang sering digunakan kayu pecah piring, sungkai, durian dan lain-lain yang mereka ambil dari kebun dam dibawa secara bergotong royong.

Menurut Pak Raden, masih ada sekitar 8 rumah di Desa Durian Lebar yang masih mempertahankan keàslian  rumah dua panggung.

Semoga rumah asli masyarakat Suku Rejang ini masih dapat dilihat generasi berikutnya, bukan sekedar cerita atau legenda saja. (Aprilaely Najamuddin)

Artikel Terkait

Artikel Terkait