GUDATAnews.com,
Bengkulu - Tidak ada
masalah yang tidak ada jalan keluarnya. Tidak ada sesuatu persoalan yang tidak
bisa diselesaikan. Persoalan antrian solar berminggu-minggu hingga berbulan-bulan
tanpa ada solusi. Pertanyaannya, mengapa antrian makin lama makin panjang?
Kenapa tidak di cari jalan keluarnya.
Barangkali pasokan solar dibatasi solusinya batasi juga dalam
pemakaian. Siapa yang berhak menggunakan solar. Ajak duduk bersama. Mengapa
antrian mengganggu aktivitas di kota yang cukup ramai. Semuanya terimbas.
Pemilik toko tertutup tokonya karena truk-truk besar yang berbaris antri.
Pengguna jalan terganggu karena hampir setengah badan jalan di pakai truk untuk
antrian.
Mengapa tidak di alihkan ke SPBU pinggir kota seperti
Betungan, Air Sebakul, dan Pondok Kelapa.
Mengapa tidak di ajak FORKOPINDA untuk duduk bersama
Pertamina, pengusaha pertambangan dan perkebunan? Sampai kapan akan begini?
Mengapa pengambil kebijakan diam saja melihat kondisi seperti ini. Bukankah ada
salah satu sopir yang secara spontan berteriak dari dalam mobilnya meminta bantuan
agar antrian ini bisa diselesaikan. Kasihan dengan semua lapisan masyarakat
yang terimbas dengan masalah ini. Bermalam-malam antrian solar demi esok untuk
mencari nafkah buat anak istri. Apa kita masih punya hati? Kalau masih punya
hati dan nurani wahai pengambil kebijakan berbuatlah untuk mencari solusi.
Pagar Dewa, 01092022
Salam UJH. (Red)