Suasana ibadah di Masjid Agung At Taqwa Kota
Bengkulu. (Foto: Mitradi HFA)
GUDATAnews.com,
Bengkulu - Rencana,
konsep atau pekerjaan masing-masing kita boleh saja dan kenyataan memang
demikian akan tetapi ukuran sukses serta kebahagiaan masing-masing individu
tentu berbeda-beda.
Bila ukuran sukses bagi masing-masing orang adalah harta dan
kedudukan. Maka, sedikit sekali orang yang sukses. Ketahuilah bahwa kesuksesan
dan kebahagiaan berjalan beriringan. Sukses untuk ukuran kita adalah
mendapatkan apa yang telah kita inginkan, sedangkan kebahagiaan adalah menyukai
apa yang sudah kita peroleh.
Beragam cara pandang tersebut bisa dikatakan benar, namun
tidak sepenuhnya benar, dan tidak bisa diterapkan kepada semua manusia. Sebab,
sebagian orang memiliki kemampuan terbatas saat harus hidup berada di
tengah-tengah orang yang mengartikan sukses seperti itu. Mereka akan merasa
tersesak, dan merasa kesepian di tengah keramaian. Di situlah perjuangan
hidupnya akan berakhir. Sukses menurut Al Qur'an tertera dalam surat Al
Mukminun.
قَدْ أَفْلَحَ الْمُؤْمِنُونَ (1) الَّذِينَ هُمْ فِي صَلاتِهِمْ
خَاشِعُونَ (2) وَالَّذِينَ هُمْ عَنِ اللَّغْوِ مُعْرِضُونَ (3) وَالَّذِينَ هُمْ
لِلزَّكَاةِ فَاعِلُونَ (4) وَالَّذِينَ هُمْ لِفُرُوجِهِمْ حَافِظُونَ (5). المؤمنون
Artinya, “(1) Sungguh beruntung orang-orang yang beriman; (2,
yaitu) orang yang khusuk dalam shalatnya; (3) orang yang menjauhkan diri dari
(perbuatan dan perkataan) yang tidak berguna; (4) orang yang menunaikan zakat;
(5) dan orang yang memelihara kemaluannya.” (QS al-Mu’minun: 1-5).
Pagar Dewa, 25112022
Salam UJH. (Red)