Sungai bersih akan jadi
kotor akibat sampah. (Foto: Mitradi HFA)
GUDATAnews.com,
Bengkulu - Secara
mayoritas memahami merdeka sampah adalah terbebas dari masalah sampah yang
berserakan. Bagaimana upaya meng edukasi masyarakat tentang kesadaran
masing-masing akan sampah sampai-sampai ada bonus bagi yang bisa menangkap
basah siapa yang membuang sampah sembarangan.
Gerakan sadar sampah ini sangat sulit. Sebab sudah bagian
dari budaya. Padahal Islam mengajarkan secara paripurna bagi ummatnya termasuk
masalah sampah sebagaimana dalam hadits shohih yang diriwayatkan oleh Imam
Muslim yaitu:
الطهور شطر الإيمان
“Kesucian/bersuci merupakan setengah/ sebagian dari
Iman” (HR. Muslim: 328).
Hanya saja ini sulit terealisasi sebab belum membudaya untuk
membuang sampah pada tempatnya, apalagi sampai memilah sampah sampah organik,
anorganik, serta Bahan Berbahaya dan Beracun. Hingga hasilnya kita bisa lihat
bagi yang perokok, habis rokoknya seenaknya saja membuang puntung rokoknya.
Usai minum air kemasan semaunya saja membuang bekas minumannya. Padahal merdeka
sampah adalah upaya menyadarkan agar tumbuh rasa tanggung jawab individu atas
masing-masing sampahnya termasuk sampah-sampah dari masing-masing rumah tangga.
Jika tumbuh kesadaran masing-masing akan cara memperlakukan
sampah bukan cuma bersih diri dan lingkungan lebih dari itu, jika mampu
mengelola sampah dengan ilmu pengetahuan sampah bisa menjadi uang. Mulailah
dari diri sendiri, rumah tangga sampai
pada lingkungan masing-masing. Insha Allah merdeka sampah akan terwujud dengan
sendirinya. Sebagaimana pesankan Nabi Muhammad SAW , "Ibda' binafsik
tsumma man ta'ulu".
Mulailah dari diri sendiri, kemudian orang di sekitarmu.
Pagar Dewa, 12012023
Salam UJH. (Red)