GUDATAnews.com, Bengkulu - Akibat
isyu culik, siapa saja orang yang berkelakuan rada aneh jadi sasaran. Meskipun
yang berlaku aneh tersebut tidak tau menahu tentang culik. Ini yang terjadi di
salah satu desa. Ada orang dengan gangguan kejiwaan dari provinsi lain berkeliaran
dan agak mencurigakan lalu dikira penculik akhirnya dihajar massa. Setelah
babak belur baru diketahui yang bersangkutan ternyata bukan penculik tetapi orang
yang terganggu kejiwaannya.
Sebagai masyarakat yang sudah mengenyam dunia pendidikan
walaupun sebatas tamat Sekolah Dasar setidaknya kita punya logika yang sehat
serta mampu mempelajari gerak-gerik orang yang mau menculik balita dengan orang
yang terkena gangguan jiwa. Andaikata betul-betul penculik pun tidak layak dipukul
hingga babak belur. Sebab ada instansi resmi yang dibentuk dan dibiayai oleh
pemerintah untuk menangani orang-orang yang terlibat berbagai macam kejahatan.
Hati-hati terhadap siapapun perlu. Waspada penting tetapi
mawas diri dan kontrol emosi juga sangat diperlukan. Sehingga tidak main hakim
sendiri. Simpang siur berita tentang penculikan tentu sudah sampai laporan atau
berita kepada aparat kepolisian. Mereka dibentuk bukan saja untuk menindak
pelaku kejahatan tetapi juga mencegah terjadinya sekecil apapun kejahatan.
Ajari anak-anak berangkat dan pulang sekolah bersama-sama dan jangan sendirian.
Ini semua adalah bagian usaha kita mencegah terjadinya hal-hal yang tidak di
inginkan. Rasulullah bersabda
عَÙ†ْ سَÙ‡ْÙ„ِ بْÙ†ِ سَعْدٍ Ù‚َالَ: Ù‚َالَ رَسُولُ اللهِ صَÙ„َّÙ‰ اللَّÙ‡ُ
عَÙ„َÙŠْÙ‡ِ ÙˆَسَÙ„َّÙ…َ: الْعَجَÙ„َØ©ُ Ù…ِÙ†َ الشَّÙŠْØ·َانِ
Dari sahabat Sahl bin Sa’ad radhiyallahu ‘anhuma,
Rasulullah bersabda, “Sesungguhnya
sikap tergesa-gesa itu dari syaithan.”
Pagar Dewa, 01022023
Salam UJH. (Red)