rza3z0iXwfrhP0Bo61a36W2lz3i7Fxgii3ShC0NK

Cari Blog Ini

Laporkan Penyalahgunaan

Pesan Harian UJH: Kurang-kurangi Menyakiti Hati Orang

 


GUDATAnews.com, Bengkulu - Petuah lama, luka di badan ada harapan kan sembuh tetapi luka di hati kemana obat akan dicari. Sifat manusia memang tidak sama. Satu dua orang punya sifat pendendam, selebihnya mungkin cuek dan tak ambil pusing tetapi meskipun tidak pendendam saat bertemu dengan yang menyakiti hati luka itu akan kambuh kembali.

Hidup ini tidak akan lama. Masa jaya tidak akan selamanya. Masa susah pun insha Allah tidak sepanjang usia. Hari ini miskin papa dan terhina, siapa tahu esok lusa jadi raja.

Oleh karena itu siapa pun kita. Apapun status sosial kita. Kurang-kurangilah menyakiti hati orang. Lewat apa saja. Baik langsung maupun via sosial media. Jangan sampai saat nyawa meninggalkan raga masih meninggalkan kata-kata yang membuat orang terluka, sementara lidah tak lagi kuasa meminta maaf pada yang tersakiti hatinya. Rasulullah SAW memberikan contoh dalam sabdanya:

قاَلَ رَسُوْلُ اللهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ أَتَدْرُوْنَ مَاالْمُفْلِسُ؟ قَالُوا اَلْمُفْلِسُ فِيْنَا مَنْ لاَدِرْهَمَ لَهُ وَلاَ مَتَاعَ فَقَالَ إِنَّ الْمُفْلِسَ مِنْ أُمَّتِى يَأْْتِى يَوْمَ الْقِيَامَةِ بِصَلاَةٍ وَصِيَامٍ وَزَكَاةٍ وَيَأْتِى قَدْ شَتَمَ هَذَا وَقَذَفَ هَذَا وَأَكَلَ مَالَ هَذَا وَسَفَكَ دَمَ هَذَا وَضَرَبَ هَذَا فَيُعْطَى هَذَا مِنْ حَسَنَاتِهِ هِ فَإِنْ فُنِيَتْ حَسَنَاتُهُ قَبْلَ أَنْ يُقْضَ مَا عَلَيْهِ أُخِذَا مِنْ خَطَايَاهُمْ فَطُرِحَتْ عَلَيْهِ ثُمَّ طُرِحَ فِى النَّارِ

Rasulullah bersabda: “Tahukah kamu, siapakah yang dinamakan muflis (orang yang bangkrut)?”. Sahabat menjawab: “Orang yang bangkrut menurut kami ialah orang yang tidak punya dirham (uang) dan tidak pula punya harta benda”.

Sabda Nabi: “Sesungguhnya orang yang bangkrut dari umatku datang di hari kiamat membawa salat, puasa dan zakat. Dia datang pernah mencaci orang ini, menuduh (mencemarkan nama baik) orang ini, memakan (dengan tidak menurut jalan yang halal) akan harta orang ini, menumpahkan darah orang ini dan memukul orang ini. Maka kepada orang tempat dia bersalah itu diberikan pula amal baiknya. Dan kepada orang ini diberikan pula amal baiknya. Apabila amal baiknya telah habis sebelum hutangnya lunas, maka, diambil kesalahan orang itu tadi lalu dilemparkan kepadanya, sesudah itu dia dilemparkan ke neraka. (HR. Muslim)

Pagar Dewa, 14022023

Salam UJH. (Red)

Artikel Terkait

Artikel Terkait