GUDATAnews.com,
Bengkulu - Puasa
bukan cuma menahan lapar, dahaga dan hubungan suami isteri. Lebih dari itu
puasa adalah upaya pengendalian emosi, jiwa dan semua sifat-sifat buruk serta
akibat buruknya memperturutkan hawa nafsu.
Mengapa bulan Ramadhan disebut Syahrul Sabar? Karena umumnya
manusia mudah terpancing emosinya saat lagi lapar atau perut kosong. Nah,
dengan puasa maka akan terlatih sifat sabarnya guna mendapatkan pahala yang
lebih. Sebab saat puasa perut kosong tetapi tetap bekerja, hidup dan
bermasyarakat sebagaimana biasanya. Tentu ini sangat berat, tetapi bagi orang
yang sabar Insha Allah pahalanya sangat besar. Firman-Nya.
وَلَنَجْزِيَنَّ الَّذِينَ صَبَرُوا أَجْرَهُم بِأَحْسَنِ مَا كَانُوا
يَعْمَلُونَ
“Dan, sesungguhnya Kami akan memberi balasan kepada
orang-orang yang sabar dengan pahala yang lebih baik dari apa yang mereka
kerjakan“.(An-Nahl/96)
Bulan ramadhan disebut bulan kesabaran, sebab di bulan ini
kita harus sabar dalam menahan diri, baik menahan makan dan minum, serta
hal-hal lain yang dapat membatalkan puasa juga yang menghilangkan pahala puasa.
Rasulullah bersabda
الصَّوْمُ نِصْفُ الصَّبْرِ
"Puasa itu separuh dari kesabaran,” (HR. At Tirmidzi).
Pagar Dewa, 30032023
Salam UJH. (Red)