rza3z0iXwfrhP0Bo61a36W2lz3i7Fxgii3ShC0NK

Cari Blog Ini

Laporkan Penyalahgunaan

Pesan Harian UJH: Halal bihalal

 


GUDATAnews.com, Bengkulu - Meskipun jarak yang jauh sudah bisa dijangkau dengan teknologi berupa video call atau zoom tetapi tetap tidak sebahagia, senyaman, dan semeriah bila bertemu langsung untuk berjabat tangan, bersalaman bahkan berpelukan untuk melepas rindu dan menyatakan suka cita. Maka itu, muncul acara yang dikemas dalam satu tajuk di bulan Syawal dengan nama Halal bihalal.

Halal bihalal nama yang cukup populer di negara kita. Seakan-akan nama impor dari Arab padahal asli tradisi anak bangsa yang turun temurun. Halal bihalal tidak mengenal kasta dan kelas. Pertemuan arisan RT boleh berhalal bihalal, kantor pemerintah, BUMN, dan swasta pun kerap melaksanakan acara halal bihalal. Tujuannya pun baik agar silaturahim tetap terjalin utuh.

Quraish Shihab mengatakan halal bihalal itu maknanya luas yakni, menyambungkan yang putus, mencairkan yang beku, mengumpulkan yang terserak, meluruskan yang bengkok. Jika usai halal bihalal kriteria di atas tidak pas maka apa gunanya ber halal bihalal. Sabda Nabi

عن أبي هريرة رضي الله عنه عن النبي صلى الله عليه وسلم قال: «من كانت عنده مَظْلِمَةٌ لأخيه، من عِرضِه أو من شيءٍ، فلْيتحلَّلْهُ منه اليوم قبل أن لا يكون دينارٌ ولا درهم؛ إن كان له عمل صالحٌ أُخِذ منه بقدر مَظلِمتهِ، وإن لم يكن له حسناتٌ من سيئات صاحبه فحُمِل عليه»رواه البخاري

Dari Abu Hurairah Radhiyallahu ‘anhu bahwasanya Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda: Barangsiapa melakukan kezaliman kepada saudaranya, hendaklah meminta dihalalkan (dimaafkan), karena di sana (akhirat) tidak ada lagi perhitungan dinar dan dirham, sebelum kebaikannya diberikan kepada saudaranya, dan jika ia tidak punya kebaikan lagi, maka keburukan saudaranya itu akan diambil dan diberikan kepadanya. [HR al Bukhari no. 6169]

Pagar Dewa, 26042023

Salam UJH. (Red)

Artikel Terkait

Artikel Terkait