rza3z0iXwfrhP0Bo61a36W2lz3i7Fxgii3ShC0NK

Cari Blog Ini

Laporkan Penyalahgunaan

Pesan Harian UJH: Haji Gelombang II (Bag 7. Butuh Saling Pengertian)

 


GUDATAnews.com, Bengkulu - Lansia yang diprioritaskan terkadang bukan cuma umur saja yang tua tetapi ada juga 1 atau 2 orang yang tidak bisa berbahasa Indonesia atau masih ada yang buta huruf. Menunaikan haji gelombang ke 2 cukup berat seperti yang kita sampaikan pada bagian-bagian terdahulu. Maka, amat sangat dibutuhkan ekstra sabar, saling pengertian dan kekompakan. Mininal regu. Sebab, kalau masing-masing regu kompak Insha Allah serombongan akan lebih mudah dan lancar. Pelaksanaan ibadah tidak berdasarkan regu tetapi rombongan. 1 bus 1 rombongan. Tawaf dan Sa'i satu rombongan.

Disamping itu, letak bangunan Baitullah sangat berbeda dengan masjid Nabawi. Masjid Nabawi di tanah yang datar dan luas sedangkan Baitullah di tanah yang berbukit-bukit. Jarak hotel ke masjid Nabawi radius 100 M s.d 1 KM. Sedangkan di Mekkah bisa berjarak 4 s.d 14 KM dari Baitullah. Potensi nyasar dan tersesat sangat memungkinkan kalau terpisah dari rombongan. Kunci kompak selalu dalam seregu. Di dalam masjid pun ketika di Baitullah sangat berbeda jauh dengan masjid Nabawi. Bisa saja masuk di pintu X lalu berputar dan bila tidak ingat tanda-tanda pintu masuk kita akan keluar dari pintu Y dan ini berbeda jalur dengan bus yang kita tumpangi.

Karena jauh itulah maka pemerintah kerajaan Saudi Arabia selama musim haji menyediakan bus besar yang mengangkut jamaah pulang pergi dari hotel ke haram. Tentu sangat sulit kita menemukan bus yang kosong penumpang. Artinya jamaah satu rombongan akan terpisah saat ke Baitullah baik saat berangkat maupun saat pulang ke hotel. Kuncinya, jangan sendiri saat pulang pergi ke haram.

Pagar Dewa, 15052023

Salam UJH. (Red)

 

Artikel Terkait

Artikel Terkait