rza3z0iXwfrhP0Bo61a36W2lz3i7Fxgii3ShC0NK

Cari Blog Ini

Laporkan Penyalahgunaan

Pesan Harian UJH: Haji Gelombang II (Bag 9. Shalat di Hijir Ismail)

 


GUDATAnews.com, Bengkulu - Bila membaca buku kecil berisi kumpulan doa-doa singkat sejak kepergian dari rumah hingga kembali lagi ke rumah. Salah satu rangkaian dalam pelaksanaah tawaf umroh adalah shalat di Hijir Ismail, urutannya dimulai dari tawaf, selesai tawaf 7 putaran lalu ke multazam (multazam terletak antara Jahar Aswad dan Pintu Ka'bah) kita ambil posisi arah belakang agar tidak mengganggu tawaf orang lain. Di Multazam baca doa sesudah tawaf. Kemudian bergeser sedikit ke kanan di belakang Maqom Ibrahim untuk shalat sunnah tawaf usai doa setelah shalat tawaf minum air zamzam. Kemudian shalat sunnat mutlak di Hijir Ismail.

Shalat Sunnah di Hijir Ismail ini tidak mungkin bisa direalisasi karena untuk masuk ke dalam lingkaran Hijir Ismail butuh waktu dan sangat berdesakan. Maka, solusinya kalau ingin shalat sunnat mutlak cukup di belakang Hijir Ismail saja.

Bila tidak memungkinkan shalat sunnat di belakang Hijir Ismail pun tak mengapa sebab itu hanya sunnah. Boleh lanjutkan menuju tempat Sa'i.

Lalu kapan bisa masuk ke Hijir Ismail? Setelah selesai semua rangkaian umrahnya masih banyak waktu untuk ke Hijir Ismail. Saat-saat sebelum shalat wajib atau setelah shalat wajib kita bisa mencari waktu untuk masuk ke Hijir Ismail. Mengapa harus shalat sunnah disana? Sabda Rasulullah bahwa shalat di Hijir Ismail sama dengan shalat di dalam Ka'bah.

عَنْ عَائِشَةَ قَالَتْ كُنْتُ أُحِبُّ أَنْ أَدْخُلَ الْبَيْتَ فَأُصَلِّيَ فِيهِ فَأَخَذَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ بِيَدِي فَأَدْخَلَنِي الْحِجْرَ فَقَالَ إِذَا أَرَدْتِ دُخُولَ الْبَيْتِ فَصَلِّي هَا هُنَا فَإِنَّمَا هُوَ قِطْعَةٌ مِنْ الْبَيْتِ وَلَكِنَّ قَوْمَكِ اقْتَصَرُوا حَيْثُ بَنَوْهُ

Artinya:

“Aisyah ingin masuk ke kabah dan Nabi membawanya ke Hijir Ismail. Nabi bersabda: “Kalau kamu ingin salat di Kabah maka salatlah di sini. Karena Hijir Ismail ini bagian dari Kabah. Tapi orang Quraisy hanya membangun di bagian kabah saja.” (HR. An-Nasai).

Pagar Dewa, 17052023

Salam UJH. (Red)

 

Artikel Terkait

Artikel Terkait