GUDATAnews.com,
Bengkulu - Bila
membaca buku kecil berisi kumpulan doa-doa singkat sejak kepergian dari rumah
hingga kembali lagi ke rumah. Salah satu rangkaian dalam pelaksanaah tawaf
umroh adalah shalat di Hijir Ismail, urutannya dimulai dari tawaf, selesai
tawaf 7 putaran lalu ke multazam (multazam terletak antara Jahar Aswad dan
Pintu Ka'bah) kita ambil posisi arah belakang agar tidak mengganggu tawaf orang
lain. Di Multazam baca doa sesudah tawaf. Kemudian bergeser sedikit ke kanan di
belakang Maqom Ibrahim untuk shalat sunnah tawaf usai doa setelah shalat tawaf
minum air zamzam. Kemudian shalat sunnat mutlak di Hijir Ismail.
Shalat Sunnah di Hijir Ismail ini tidak mungkin bisa direalisasi
karena untuk masuk ke dalam lingkaran Hijir Ismail butuh waktu dan sangat
berdesakan. Maka, solusinya kalau ingin shalat sunnat mutlak cukup di belakang
Hijir Ismail saja.
Bila tidak memungkinkan shalat sunnat di belakang Hijir
Ismail pun tak mengapa sebab itu hanya sunnah. Boleh lanjutkan menuju tempat
Sa'i.
Lalu kapan bisa masuk ke Hijir Ismail? Setelah selesai semua
rangkaian umrahnya masih banyak waktu untuk ke Hijir Ismail. Saat-saat sebelum
shalat wajib atau setelah shalat wajib kita bisa mencari waktu untuk masuk ke
Hijir Ismail. Mengapa harus shalat sunnah disana? Sabda Rasulullah bahwa shalat
di Hijir Ismail sama dengan shalat di dalam Ka'bah.
عَنْ عَائِشَةَ قَالَتْ كُنْتُ أُحِبُّ أَنْ أَدْخُلَ الْبَيْتَ
فَأُصَلِّيَ فِيهِ فَأَخَذَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ بِيَدِي
فَأَدْخَلَنِي الْحِجْرَ فَقَالَ إِذَا أَرَدْتِ دُخُولَ الْبَيْتِ فَصَلِّي هَا هُنَا
فَإِنَّمَا هُوَ قِطْعَةٌ مِنْ الْبَيْتِ وَلَكِنَّ قَوْمَكِ اقْتَصَرُوا حَيْثُ بَنَوْهُ
Artinya:
“Aisyah ingin masuk ke kabah dan Nabi membawanya ke Hijir
Ismail. Nabi bersabda: “Kalau kamu ingin salat di Kabah maka salatlah di sini.
Karena Hijir Ismail ini bagian dari Kabah. Tapi orang Quraisy hanya membangun
di bagian kabah saja.” (HR. An-Nasai).
Pagar Dewa, 17052023
Salam UJH. (Red)