Masjid Tawqa Jembatan
Kecil Kota Bengkulu. (Foto: Mitradi HFA)
GUDATAnews.com,
Bengkulu - Seiring
dengan pertambahan jumlah hunian rumah-rumah yang dibangun baik secara pribadi,
pemerintah maupun swasta otomatis sarana ibadah pun menjadi kebutuhan bagi
warga. Maka itulah jumlah masjid tersebar semakin banyak dan beberapa masjid
lama dipugar dan diperluas sesuai dengan kebutuhan jamaah dan dibangun dengan
bentuk yang megah dan modern. Sayangnya penambahan jumlah jamaahnya belum
signifikan dengan luas masjid yang dibangun.
Barangkali perlu perubahan mindset dalam mengelola masjid.
Sehingga ada ketertarikan buat jamaah ke masjid. Bukan saja merasakan
kenyamanan dengan fasilitas tetapi juga upaya pengelola masjid menarik jamaah
untuk hadir ke masjid. Misalnya saat puasa Arofah yang akan datang pengurus
masjid menyiapkan buka puasa bersama dan bila perlu disampaikan secara berulang-ulang
kepada jamaah untuk buka puasa bersama. Bila ini berhasil bisa juga dengan
puasa Senin Kamis. Tak perlu cemas akan biaya buka puasa sebab rata-rata kas
masjid tersimpan puluhan juta di bank.
Kita boleh iri dengan masjid Raya Al Falah Sragen. Masjid
Raya Al-Falah Sragen memiliki lebih dari 30 karyawan yang digaji secara professional.
Terdiri dari petugas keamanan 5 personil, petugas kebersihan 6 personil dan
Brigade Bersih Masjid 5 personil dan semua karyawan tersebut digaji setara UMK.
Di samping itu masih ada lagi beberapa divisi yang ada di Masjid Raya Al Falah
Sragen seperti tim IT, pengelola BUMM dan juga beberapa pos managerial. Kapan
masjid-masjid besar kita bisa seperti ini? Wallahu'alam.
Pagar Dewa, 01062023
Salam UJH. (Red)