GUDATAnews.com,
Bengkulu - Istilah sempit bukan cuma untuk masalah tempat saja tetapi
buat menyatakan ekonomi lagi sulit pun kita katakan dengan istilah sempit.
Kapan lapangnya ekonomi kita? Wallahu'alam, sebab masing-masing orang berbeda
kebutuhan.
Terkait dengan ajakan berkurban terkadang sering kita dapat
jawaban belum bisa berkurban karena masih sempit. Kita tentu tidak bisa memaksa
orang dan pandangan mata lahir terhadap ekonomi orang kadang berbeda dengan
aslinya. Boleh jadi punya rumah mewah besar, mobil mahal tetapi sedang susah
karena terlilit hutang di bank. Kadang kita tidak menyangka pekerjaannya hanya
buruh kasar tetapi setiap tahun tertera namanya di papan pengumuman peserta
kurban.
Kalau mau menunggu waktu lapang, ekonomi lapang, kondisi
lapang. Barangkali bisa jadi sebagai bentuk pernyataan benar atau mengelak akan
tetapi waktu terus berlalu. Tahun terus berganti. Usia dalam rahasia Allah.
Bila ada memungkin ikutlah berkurban. Hadits Abu Hurairah, beliau berkata :
قَالَ رَسُولُ اللّه صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ مَنْ وَجَدَ
سَعَةً فَلَمْ يُضَحِّ فَلاَ يَقرَبَنَّ مُصَلاَّنَا
“Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda :
“Barangsiapa yang memiliki kemampuan (keluasan rizki) dan tidak menyembelih
maka jangan dekati tampat shalat kami.”
Pagar Dewa, 25062023
Salam UJH. (Red)